Contoh CV Mahasiswa yang Masih Kuliah dan Cara Membuatnya
CV merupakan dokumen penting yang berisikan riwayat hidup. CV diperlukan oleh siapapun yang ingin melamar suatu pekerjaan, tak terkecuali untuk mahasiswa. Seringkali mahasiswa yang masih kuliah kebingungan untuk membuat CV karena minim pengalaman.
Sebagai mahasiswa yang masih kuliah, perbanyaklah pengalaman selama berkuliah untuk bekal melamar pekerjaan. Kamu bisa mengikuti kegiatan magang, organisasi, volunteer, dan juga mengikuti perlombaan yang akan menjadi nilai tambah di CV mu.
HRD akan tertarik denganmu jika kamu mencantumkan berbagai pengalaman dan skill yang relevan dengan posisi yang dilamar. Jika kamu seorang mahasiswa yang masih kuliah, kamu bisa mulai menulis CV dengan tips dibawah ini.
“Lumina menyediakan ratusan informasi lowongan pekerjaan lengkap di seluruh Indonesia yang selalu update. Yuk, install aplikasinya dan daftar Lumina sekarang juga!”
Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Membuat CV
Dalam menulis CV, kamu perlu memperhatikan beberapa hal penting agar CV mu dapat dilirik oleh HRD. Terlebih jika kamu seorang mahasiswa yang masih kuliah, maka kamu perlu berusaha lebih ekstra agar CV mu dapat bersaing dengan kandidat yang lain.
Baca juga: 5 Cara Bikin CV Lebih Menarik Biar Dilirik HRD
Menulis Deskripsi Diri
Ketika menulis deskripsi diri, tetaplah fokus pada posisi yang kamu lamar. Tulis kemampuan dan pengalaman yang relevan terhadap bidang yang akan kamu lamar agar tidak bertele-tele. Hindari mendeskripsikan diri secara terlalu panjang.
Buatlah deskripsi diri semenarik mungkin dan secara singkat. Hal ini akan memberi kesan profesional meskipun kamu adalah seorang mahasiswa yang masih kuliah. Adapun contoh deskripsi diri di CV sebagai berikut:
“Saya merupakan mahasiswa jurusan Informatika di Universitas A, memiliki pengalaman dalam mengikuti sejumlah bootcamp terkait coding dan programming, serta berpengalaman dalam membantu merancang website UKM Fakultas.”
Mencantumkan Pendidikan
Pendidikan yang dijadikan persyaratan dalam melamar suatu pekerjaan biasanya relatif berbeda sesuai dengan tingkat kesulitan dan posisi yang tersedia. Kamu perlu mencantumkan pendidikan seperti nama universitas dan jurusan. Kamu juga dapat menuliskan IPK sebagai salah satu tolak ukur penilaian oleh recruiter.
Jika kamu pernah mengikuti pendidikan non-formal, kamu juga bisa mencantumkannya, loh! Misalnya seperti workshop, bootcamp, les, dan pelatihan lainnya.
Baca juga: Sebelum Bikin CV, Perhatikan 5 Hal ini
Sertakan Hasil Pekerjaan yang Terukur
Ketika menulis pencapaian hasil pekerjaanmu, jangan lupa untuk sertakan juga jumlah atau angka sebagai nilai tambah bagi CV mu. Dengan demikian, recruiter dapat lebih memahami kemampuanmu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Jumlah atau angka dalam penjelasan hasil suatu pekerjaan menjadikan hasil pekerjaanmu terlihat lebih wah dan dapat membuat kamu lebih unggul dari kandidat yang lain. Contoh penyertaan hasil yang terukur dalam suatu pekerjaan misalnya adalah:
“Berpengalaman mengelola sosial media perusahaan dan meningkatkan jumlah engagement sebesar 50% melalui konten yang saya produksi, serta berhasil memperoleh 500 followers baru dalam jangka waktu yang singkat sesuai target.”
Cantumkan Prestasi dan Skill
Kamu bisa mencantumkan prestasi atau pencapaian yang paling kamu banggakan selama berkuliah ataupun semasa sekolah yang relevan dengan posisi yang kamu lamar.
Selain itu, kamu juga dapat menuliskan kemampuan atau soft skill yang kamu miliki. Misalnya problem-solving, teamworking, dan kepemimpinan, serta hard skill seperti Adobe Illustrator, UI/UX Design, Coding, dan sebagainya.
Tuliskan Pengalaman Organisasi
Jika kamu ingin membuat CV tanpa pengalaman kerja, kamu bisa mencantumkan pengalaman dalam organisasi sebagai nilai tambah dalam CV kamu. Jelaskan kegiatan seperti tanggung jawab dan pencapaianmu selama mengikuti organisasi atau komunitas.
Akan lebih baik jika pengalaman organisasi mu memiliki keterkaitan dengan bidang pekerjaan yang akan kamu lamar. Dan jangan lupa jelaskan dengan rinci tapi ringkas dan lengkap.
Perhatikan Tata Bahasa
Jika kamu menulis CV dalam bahasa Indonesia, maka kamu perlu memperhatikan EYD dan ejaan serta tanda baca. Jangan anggap remeh hal ini, sebab dapat berdampak kepada penilaianmu di mata recruiter. Dan jika kamu menulis CV dalam bahasa inggris, maka kamu juga perlu memperhatikan grammar nya ya!
Baca juga: 7 Tool Bikin CV Gratis Buat Pemula
“Kamu mahasiswa fresh graduate? Yuk cek strategi dalam melamar pekerjaan pertamamu!